PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Des
1

Perak dan Emas Tidak Dapat Menyelamatkan

Perak dan Emas Tidak Dapat Menyelamatkan
Uncategorized
Disadari atau tidak, sebenarnya tidak ada seorang pun yang benar. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam Roma 3:10 - seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.” Juga dalam Mazmur 143:2 disebutkan,” Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorang pun yang benar di hadapan-Mu.” Karena tidak ada seorang pun manusia yang benar, maka hidup manusia itu sia-sia. Sekalipun secara jasmani tampak kaya, memiliki jabatan atau kedudukan yang tinggi dan hidup dalam kemewahan, namun hidupnya tetaplah penuh kesia-siaan.

Karena hidup kita tidak ada yang benar, hidup dalam kuasa dosa, maka hidup kita memerlukan penebusan. Tuhan itu baik! Dia menebus kita dengan darah-Nya yang mahal, dengan darah-Nya yang tak bernoda dan tak bercacat. Ditulis dalam 1 Petrus 1:18-19, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”

Sekalipun emas dan perak adalah milik Tuhan, dan ini merupakan barang yang mahal, tetapi Tuhan tidak menebus kita dengan emas dan perak. Hal ini ditulis dalam Hagai 2:9, "Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” Seberapapun kaya manusia, pada hari murka Tuhan, segala emas dan perak mereka tidak akan dapat menyelamatkannya. Zefanya 1:17-18 mengatakan, "Aku akan menyusahkan manusia, sehingga mereka berjalan seperti orang buta, sebab mereka telah berdosa kepada TUHAN. Darah mereka akan tercurah seperti debu dan usus mereka seperti tahi. Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.”

Orang yang hidup di dalam dosa adalah kehidupan yang tidak pernah berbahagia, sebaliknya akan penuh kegelisahan dan perkabungan, bahkan hidup dalam ketakutan yang sangat. Karena dosa, hidup menjadi sia-sia, kemuliaannya hanya seperti bunga rumput yang sementara saja. Emas dan perak yang telah menjadikan manusia menjadi congkak bahkan menjadi berhala bagi mereka, pada akhirnya emas dan perak itu akan membawa kepada kebinasaan pada hari murka Tuhan. Bencana demi bencana akan datang. Dalam ketakutan mereka baru mencari keselamatan, tetapi keselamatan tidak ada lagi. Mereka baru merasa perlu mencari nabi untuk suatu penglihatan, pengajaran dan nasihat. Tetapi sudah terlambat bagi mereka. Dapat kita baca dalam Yehezkiel 7:16-20, 24-27, "Dan kalaupun ada yang terluput dari antara mereka, mereka akan tinggal di gunung-gunung seperti burung perkutut di lembah-lembah, semuanya mengerang, masing-masing karena kesalahannya sendiri. Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan. Mereka akan mengenakan kain kabung, kekejutan akan meliputi mereka, semuanya akan kehilangan muka dan semua kepala akan digundul sebagai tanda perkabungan. Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka. … Aku akan membiarkan datang bangsa-bangsa yang paling kejam dan bangsa-bangsa ini akan mengambil rumah-rumah mereka menjadi miliknya; Aku akan mengakhiri kecongkakan mereka, yang ditimbulkan kekuatan mereka itu, dan tempat-tempat kudus mereka akan dinajiskan. Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada. Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua. Raja akan berkabung dan pemimpin akan diliputi kekagetan dan tangan seluruh penduduk negeri itu menjadi lemas ketakutan. Aku akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Oleh sebab itu sekarang, selagi masih ada kemurahan Tuhan, kita memerlukan penebusan oleh darah Yesus sehingga kita tidak terus hidup di dalam dosa. Sungguh besar kasih Yesus bagi kita, Dia rela mati bagi kita justru pada saat kita berdosa. Supaya oleh kuasa darah-Nya kita dibenarkan! Kita diperdamaikan dengan Allah sehingga kita sekarang pasti diselamatkan. Keselamatan bagi kita bukan "semoga” atau "mudah-mudahan” tetapi "pasti” diselamatkan. Sebagaimana ditulis dalam Roma 5:6-10, "Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar -- tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati --. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!”

Sekaranglah saatnya selagi masih ada kesempatan dan kemurahan Tuhan, kita harus menerima darah penebusan itu, kita terima Firman-Nya. Jangan tunggu pada saat murka Tuhan menimpa, baru kita mencari keselamatan, karena jika demikian maka sudah terlambat.




Post a comment