PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Sep
23

Firman yang Menguatkan dan Menyegarkan

Firman yang Menguatkan dan Menyegarkan
Uncategorized
Ada sebuah kisah tentang Simson dalam Hakim-Hakim 15:13-20, "Lalu kata mereka kepadanya: "Tidak, kami hanya mau mengikat engkau dan menyerahkan engkau ke dalam tangan mereka, tetapi membunuh engkau kami tidak mau." Maka mereka mengikat dia dengan dua tali baru dan membawa dia dari bukit batu itu. Setelah ia sampai ke Lehi dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak, maka berkuasalah Roh TUHAN atas dia dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang rami yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya. Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu. Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul." Setelah berkata demikian, dilemparnya tulang rahang itu dari tangannya. Kemudian dinamailah tempat itu Ramat Lehi. Ketika ia sangat haus, berserulah ia kepada TUHAN: "Oleh tangan hamba-Mu ini telah Kauberikan kemenangan yang besar itu, masakan sekarang aku akan mati kehausan dan jatuh ke dalam tangan orang-orang yang tidak bersunat itu!" Kemudian Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia minum, lalu menjadi kuat dan segar kembali. Sebab itu dinamailah mata air itu Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi. Ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dalam zaman orang Filistin, dua puluh tahun lamanya.”

Dalam kisah Simson di atas, sepertinya Simson menghadapi hal yang menyakitkan. Dia diserahkan oleh orang-orangnya sendiri kepada musuh, bahkan dia harus diikat tidak berdaya. Namun Tuhan tidak pernah meninggalkan, sehingga Simson dapat melepaskan diri dari ikatan dan mengalahkan semua musuhnya. Kita, sekalipun secara jasmani memiliki kekuatan, entah itu dalam materi atau kekuasaan ataupun hal yang lain, namun jangan kita mengandalkan kekuatan diri sendiri. Bagaimanapun juga kekuatan kita sangat terbatas. Andalkan Tuhan yang tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita. Dia yang sanggup memberikan kelepasan dari segala pergumulan hidup kita.

Bukan hanya kelepasan, jika Tuhan yang memberikan kekuatan, Simson sekalipun seorang diri dapat mengalahkan seribu orang hanya dengan rahang keledai sebagai alat pemukul. Kadang pengalaman Simson ini terjadi dalam hidup kita. Sekalipun kita menghadapi banyak orang yang membenci kita bagaikan seorang diri menghadapi seribu orang, jangan pernah berputus asa dan jangan takut. Sekalipun kita seorang diri tetapi bersama Yesus sebagai Kepala, maka kita akan berkemenangan. Namun jika kita tidak bersama Yesus sebagai Kepala, maka sekalipun menghadapi ancaman lima orang, kita akan dikalahkan. Tentang hal ini dapat kita baca dalam Yesaya 30:17, "Seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang, terhadap ancaman lima orang kamu akan lari, sampai kamu ditinggalkan seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung dan seperti panji-panji di atas bukit.”

Tetapi ada yang harus kita perhatikan, jika kita berkemenangan jangan pernah kita merasa bahwa kemenangan itu karena jasa-jasa atau kekuatan kita. Sebagaimana Tuhan mengingatkan bangsa Israel, agar mereka tidak merasa bahwa karena jasa-jasa dan kebenaran mereka sehingga mereka dapat mengusir musuh-musuhnya dan masuk menduduki negeri perjanjian.  Jangan takut jika kita menghadapi ancaman dari orang-orang yang tidak benar, orang-orang fasik. Sekalipun kita tidak bersalah tetapi kita dibenci, maka nanti Tuhan sendiri yang akan bertindak. Ditulis dalam Ulangan 9:4-6, Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila TUHAN, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu: Karena jasa-jasakulah TUHAN membawa aku masuk menduduki negeri ini; padahal karena kefasikan bangsa-bangsa itulah TUHAN menghalau mereka dari hadapanmu. Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub. Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!"

Setelah Simson mengalahkan semua musuh-musuhnya, dia merasa sangat haus. Ini juga memberikan suatu pelajaran bagi kita. Jangan kita merasa cukup sekalipun kita sudah berkemenangan dari segala pergumulan kita, tetapi sebenarnya kita dalam keadaan kehausan yang dapat mengakibatkan kematian. Lebih dari segala sesuatu, kita perlu air Firman supaya kita hidup. Pada saat Simson kehausan, Tuhan membelah liang batu di Lehi sehingga keluarlah air untuk diminum. Artinya, Firman Tuhan harus dibuka meterainya, harus diungkapkan rahasianya sehingga jangan bagaikan air yang tertutup dengan batu. Ditulis dalam Wahyu 22:10, Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.” Juga dalam Kolose 1:25-27 dikatakan, "Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!”

Firman Tuhan harus dibukakan rahasianya supaya kita dapat menemukan dan minum air kehidupan dan tidak mati. Sebagaimana Simson, jika kita sudah minum air kehidupan dalam kuasa Firman-Nya, maka kita akan merasa kuat dan segar kembali. Pada saat kita menghadapi masalah sehebat apapun, jika kita memiliki air Firman hidup, akan membuat kita kuat dan segar kembali.




Post a comment