PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Des
10

Penyucian dari Kekafiran

Penyucian dari Kekafiran
Uncategorized
"Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, dan TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka. Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki; sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera. Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis. Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.” Ulangan 7:1-6

Tuhan mau menjadikan kita sebagai umat kesayangan-Nya. Padahal jika kita melihat diri kita sendiri, siapakah kita sehingga Tuhan menjadikan kita sebagai umat kesayangan-Nya. Bahkan bukan hanya itu, Tuhan akan mengangkat kita di atas segala bangsa, sehingga kita menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Namun syaratnya adalah kita harus berpegang dan melakukan Firman Tuhan dengan setia dengan segenap hati dan segenap jiwa. Ditulis dalam Ulangan 26:16-19, "Pada hari ini TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan TUHAN telah menerima janji dari padamu pada hari ini, bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya, dan Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya."

Tuhan memperlakukan kita sebagai kesayangan-Nya dengan menggendong kita, bahkan sampai masa tua dan masa putih rambut kita. Tuhan mau menanggung dan memikul serta menyelamatkan kita. Sebagaimana dikatakan dalam Yesaya 46:4, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.”

Kembali kepada Ulangan 7:1-6 tadi, dikatakan di sana bahwa Tuhan akan menjadikan sebagai umat kesayangan-Nya justru pada saat menjelang masuk Kanaan. Bagi kita sekarang adalah pada akhir zaman ini, menjelang masuk Kanaan rohani. Menjelang akhir perjalanan dan masuk Kanaan, bangsa Israel harus mengalahkan tujuh bangsa kafir yang berdiam di Kanaan. Berhala-berhala mereka harus dihancurkan. Bangsa Israel juga tidak boleh kawin dengan bangsa-bangsa kafir itu. Tujuh bangsa yang lebih banyak dan kuat dari orang Israel. Namun sayang sekali, ada satu bangsa yaitu Yebus yang tidak dimusnahkan dari Kanaan oleh orang Israel. Yosua 15:63 menyebutkan, "Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dapat dihalau oleh bani Yehuda. Jadi orang Yebus itu masih tetap diam bersama-sama dengan bani Yehuda di Yerusalem sampai sekarang.” Mungkin kita berkata sudah tidak berbuat dosa ini dan itu, tetapi masih ada satu yang belum dikalahkan, yaitu kekafiran. Yebus menggambarkan kekafiran. Kita masih percaya dan mempraktekkan kepercayaan-kepercayaan orang kafir.

Pada saat Daud menyerang orang Yebus, orang-orang Yebus mengejek Daud dengan mengatakan bahwa orang-orang buta dan timpang yang akan mengalahkan Daud. Sebagaimana dapat kita baca dalam 2 Samuel 5:6-8, "Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari. Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."

Jika kita perhatikan kata "buta” dan "timpang”, memang ini merupakan ciri dari orang kafir. Orang kafir menyembah berhala, dari kayu dibuat menjadi patung sebagai allah sembahannya. Orang-orang seperti ini tidak mengerti apa-apa karena matanya buta, tidak dapat melihat sehingga hatinya pun tidak dapat memahami Allah yang benar. Allah kita Roh dan tidak dapat diwujudkan dalam bentuk apapun, termasuk patung. Ditulis dalam Yesaya 44:17-18, "Dan sisa kayu itu dikerjakannya menjadi allah, menjadi patung sembahannya; ia sujud kepadanya, ia menyembah dan berdoa kepadanya, katanya: "Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku!" Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami.”

Tentang orang timpang, menggambarkan orang yang bercabang hati. Tidak mempunyai percaya atau iman yang teguh. Kadang tanpa kita sadari keadaan rohani kita timpang, yaitu kita tidak mempunyai pendirian iman yang teguh. Dan tanpa disadari juga "timpang” ini sudah masuk dan menguasai kehidupan gereja Tuhan. Dikatakan dalam 1 Raja-raja 18:20-21, "Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun." Juga dapat kita baca dalam Yakobus 1:6-8, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.”
 
Bangsa Yebus ini tidak ada yang dapat mengalahkan, kecuali Daud. Daud menunjuk kepada pribadi Yesus. Kehidupan kafir, buta dan timpang yang sudah demikian menguasai gereja Tuhan, tidak dapat dikalahkan kecuali oleh karya Tuhan Yesus sendiri. Tuhan mau menyucikan kita dari kuasa penyembahan berhala, dari cara hidup kafir. Pada saat Yesus menyucikan Bait Allah, Yesus bukan hanya menyucikan dari jual beli yang terjadi di sana, tetapi juga menyembuhkan orang-orang buta dan timpang di Bait Allah. Hanya Yesus yang sanggup melepaskan kita dari kekafiran. Matius 21:14 mengatakan, "Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.” Hari ini Tuhan menyembuhkan kita dari buta dan timpang, menyucikan dari kekafiran, dan hari ini juga Tuhan menjadikan kita umat kesayangan-Nya! Haleluya!
 



Post a comment