PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Agu
6

Sebagai Domba Gembalaan Tuhan

Sebagai Domba Gembalaan Tuhan
Uncategorized
Di akhir zaman ini, baiklah kita tetap semangat dalam mengerjakan keselamatan kita. Jangan berlambat-lambat, tapi kita mau mempersiapkan diri kita. Jangan sampai kisah dalam Matius 25:10-12 menjadi kenyataan, di mana lima gadis yang bodoh itu terlambat, pada saat pintu Kerajaan Sorga sudah ditutup, tidak ada lagi kesempatan bagi mereka.

Sekarang yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan diri adalah kita masuk ke Rumah Allah untuk sujud dan menyembah, beribadah kepada Tuhan seperti dalam Mazmur 95:6-7; "Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!” Karena kita adalah ciptaan Tuhan dan disadari atau tidak, segala sesuatu yang kita pergunakan di dunia ini juga adalah ciptaan Tuhan. Sehingga seharusnyalah kita beribadah kepada Tuhan bahkan menjadi kawanan domba gembalaan-Nya. Tuhan sebagai Gembala menuntun kita domba-domba-Nya.

Hidup kita dulu adalah seperti domba yang sesat, tetapi sekarang kita patut bersyukur karena menjadi domba yang digembalakan, bahkan jiwa kita terpelihara. Surat 1 Petrus 2:25 menulis: "Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.” Kita menjadi satu kawanan domba dengan satu gembala sebagaimana dalam Yohanes 10:16; "Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.”

Jika sekarang keadaan kita masih bagaikan domba yang tidak tergembalakan, sebagai domba yang sesat, Mazmur 100:3-4 mengatakan: "Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!” Mari kita masuk ke rumah Tuhan, jangan hanya di luar saja. Mari kita beribadah kepada Tuhan dengan syukur dan puji-pujian. Karena Tuhan yang menjadikan kita, dan kita kepunyaan Tuhan bahkan kita adalah umat-Nya.

Jika kita menyadari bahwa Tuhan yang menjadikan` kita, maka kita dapat menghargai Firman Tuhan. Karena oleh kuasa cipta Firman Tuhan, maka segala sesuatu ada. Tuhanlah yang menjadikan kita, tubuh kita adalah wujudnya. Jika kita menyadari bahwa Tuhan yang menjadikan tubuh kita, maka kita juga harus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan dengan melaksanakan ibadah kita. Roma 12:1 menulis: "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Sebagai domba yang digembalakan, kita juga harus menyadari bahwa kita kepunyaan Tuhan oleh korban penebusan-Nya sebagaimana tertulis dalam 1 Petrus 1:18-19: "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” Tuhan menjadikan kita sebagai kepunyaan-Nya dengan pengorbanan yang besar, yaitu dengan darah-Nya yang mahal. Melalui korban penebusan-Nya maka kini jiwa kita terpelihara.

Selanjutnya, sebagai domba-Nya kita akan disebut sebagai umat-Nya, jika kita mau bertobat dengan segenap hati kita sebagaimana dalam Yeremia 24:7; "Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya.”

Tuhan akan mentahirkan kita dan melepaskan dari segala penyelewengan kita dalam dosa. Yehezkiel 37:23 mengatakan: "Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya.” Tuhan akan memberikan hati yang baru dan roh yang baru. Yehezkiel 36:25-26 mengatakan: "Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.”

Jadi kita harus menjadi domba yang digembalakan, baik tubuh, jiwa dan roh kita. Dengan demikian tubuh, jiwa dan roh kita terpelihara atau tergembalakan dengan baik hingga menjadi sempurna pada saat kedatangan Yesus kembali sebagaimana dalam 1 Tesalonika 5:23; "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”




Post a comment