Yesus Hidup Maka Kita Hidup
Uncategorized
Pernahkah dalam hidup kita, kita merasa sendiri dan kesepian? Terlebih di saat kita berdukacita karena ditinggalkan oleh orang-orang yang kita kasihi? Bila kita mengalami hal semacam ini, sesungguhnya kita tidak seorang diri. Janganlah kita menjadi lemah atau berputus asa. Sebab Tuhan berjanji dalam Yohanes 14:18-20, sesungguhnya Tuhan tidak meninggalkan kita seorang diri atau sebagai yatim piatu. Walaupun secara mata jasmani kita tidak melihat wujud nyata kehadiran Tuhan, sebab Ia sudah terangkat ke Sorga, namun Dia senantiasa menyertai kita.
Tuhan tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu, itu artinya Tuhan adalah sebagai Bapa yang membela dan sebagai Ibu yang memelihara kita. Sekalipun sekarang Yesus sudah naik ke sorga, Dia memberikan Penolong yang lain, yaitu Roh Kudus yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya dan diam dalam kita, seperti yang dituliskan pada ayat 16-17.
Sebagaimana ditulis dalam Yohanes 14:19, karena Yesus telah naik ke Sorga maka dunia tidak dapat melihat-Nya lagi, tetapi bagi kita dikatakan, "tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup”. Kita dapat melihat Tuhan Yesus karena kita percaya bahwa Ia hidup dan Ia pun memberi hidup kepada kita yang menyatu dengan Dia. Bagaikan ranting tanaman yang menyatu dengan pokoknya akan tetap hidup, sebab pokok yang menjamin dan menanggung kehidupan dari ranting-rantingnya.
Selanjutnya pada ayat 20, kita ada tiga hal yang ditekankan dalam pernyataan Yesus:
• Aku (Tuhan Yesus) di dalam Bapa-Ku (Allah Bapa)
• Kamu di dalam Aku
• Aku di dalam kamu
Karena Tuhan Yesus ada di dalam Bapa, Tuhan Yesus dan Bapa adalah satu, seperti tertulis dalam Yohanes 10:30. Tuhan Yesus sebagai Anak Allah memberi teladan mau menyatu dengan Allah. Kita pun harus mengikuti teladan-Nya dengan kita mau menyatu dengan Tuhan Yesus, sebagaimana tertulis "kamu di dalam Aku.” Sedangkan yang dimaksud "kamu” dalam kalimat "Aku di dalam kamu” pada saat itu adalah murid-murid atau jemaat Tuhan yang menerima karunia Roh Kudus.
Dari pernyataan Tuhan Yesus pada ayat 20 tersebut di atas maka dapat kita lihat bahwa Tri Tunggal Allah, itulah kesatuan dari Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh berkarya bagi kita sidang jemaat-Nya. Hal ini semakin jelas pada Yohanes 6:57 dan 5:26, "Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.” Bapa sebagai sumber kehidupan, Yesus sebagai Anak yang menyatu dengan Bapa pun hidup, sehingga kita yang mau menyatu dengan Yesus oleh persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus, pasti hidup juga. Dan oleh kuasa Roh Kudus-Nya yang telah melahirkan gereja Tuhan senantiasa menyertai kita.
Kisah Para Rasul 14:15 menuliskan bahwa Allah yang harus kita sembah adalah Allah yang hidup yang telah menciptakan langit, bumi, laut, dan segala isinya, termasuk segala yang kita perlukan untuk hidup di dunia. Jika saat ini kita masih hidup dalam penyembahan kepada allah yang lain, baiklah kita segera bertobat dan meninggalkan cara hidup kekafiran. Ibrani 9:14 menuliskan bahwa oleh korban darah Yesus, hidup kita telah ditebus dari segala kekafiran sehingga kita menjadi kepunyaan Tuhan sendiri yang harus beribadah kepada Allah yang hidup. Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, yang memiliki kuasa cipta, sanggup menyediakan segala yang menjadi kebutuhan hidup kita bahkan dari yang tidak ada menjadi ada. Bahkan bukan hanya untuk beribadah, 1 Tesalonika 1:9-10 menuliskan, kita ditebus dengan darah Kristus yang mahal juga untuk melayani Allah yang hidup, dengan setia sampai kedatangan Yesus kembali.
Selanjutnya, dalam Wahyu 1:18 dan Kisah Para Rasul 2:23-24 dikatakan Yesus telah mati, namun Allah membangkitkan-Nya dan hidup sampai selama-lamanya. Kisah Para Rasul 3:14-15 menuliskan, Yesus yang hidup menjadi Pemimpin kepada hidup bagi kita yang percaya kepada-Nya. Melihat keadaan dunia sekarang yang penuh ancaman maut, sungguh kita memerlukan Tuhan Yesus menjadi Pemimpin atau menjadi Kepala yang membawa kita pada hidup yang kekal. Bukan itu saja, karena Tuhan Yesus hidup, maka Dia berkuasa mengadakan mujizat-mujizat dalam hidup kita, contohnya seperti tertulis pada Kisah Para Rasul 3:16. Oleh Nama Yesus yang lumpuhpun dapat berjalan.
Kalau di atas sudah dijelaskan bahwa Allah Bapa dan Allah Anak itu hidup, Roh Kudus juga adalah Roh yang hidup. Roh Kudus ini erat hubungannya dengan gereja atau jemaat Tuhan. Dikatakan demikian sebab gereja mula-mula dimulai dengan pencurahan Roh Kudus pada Hari Pentakosta. Roh Kudus ini terus dicurahkan sampai sekarang selama jemaat Tuhan masih ada. Sebagaimana manusia tanpa roh akan mati, oleh kuasa Roh Kudus gereja Tuhan menjadi hidup. Namun tidak cukup sampai di situ, Yohanes 5:24 menuliskan, gereja Tuhan harus mau mendengar Firman Tuhan dan percaya kepada Bapa yang mengutus Yesus, sehingga yang dulu dalam kuasa maut, sudah dipindahkan kepada hidup yang kekal. Selanjutnya mengenai "mendengar Firman”, mungkin akan timbul pertanyaan "Firman Tuhan yang mana yang harus kita dengar?” Salah satunya, 1 Yohanes 3:14 menulis kita berpindah dari maut kepada hidup karena kita mau mengasihi saudara kita. Jika kita tidak mau mengasihi saudara, kita tetap di dalam maut. Memang bisa saja terjadi kesalahpahaman dan sebagainya di antara saudara. Namun Firman Tuhan mengajarkan untuk saling mengampuni dan memaafkan, tidak menyimpan kebencian, kemarahan ataupun dendam, dan tetap memelihara kasih persaudaraan, sehingga kita bukan dalam kuasa maut tetapi kita hidup. Haleluya!