PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jul
19

Langit dan Bumi yang Baru

Langit dan Bumi yang Baru
Uncategorized
Tentu kita banyak yang tahu kendaraan "becak”. Kendaraan roda tiga yang dijalankan dengan cara dikayuh. Mungkin kita tidak pernah mengendarainya, tapi setidaknya kita pernah melihat bagaimana pemilik becak mengayuh kendaraannya. Di saat becaknya kosong, tidak ada penumpang maka si pemilik akan mengayuh dengan santai dan perlahan sebab becaknya ringan. Namun di lain waktu saat ada penumpang, maka dengan cepat dan sekuat tenaga ia mengayuh becaknya, sebab kendaraannya berbobot dan dia mempunyai tujuan dan harapan segera sampai untuk mendapatkan imbalan uang. Hal ini juga bisa menjadi gambaran dalam kehidupan rohani kita di akhir zaman ini. Jika rohani kita kosong dari Firman, maka kehidupan kita menjadi santai, baik dalam ibadah maupun pelayanan. Tidak ada perjuangan untuk meningkatkan kerohanian.  Tetapi sebaliknya, jika Firman Tuhan memenuhi hati kita, rohani kita "berbobot” kita akan giat dalam ibadah dan pelayanan, terlebih lagi menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang sudah dekat.

Pentingnya rohani kita berbobot digambarkan seperti bulir-bulir padi atau gandum yang dituai. Bila bulir-bulir itu kosong dan ringan, saat ditampi akan terbang terbawa angin. Tetapi bila bulir-bulir itu berisi atau berbobot, walaupun ditampi tidak akan terbang terbawa angin, dan akan dibawa ke dalam lumbung. Demikian juga dengan rohani kita, jika berbobot, saat Tuhan melakukan penampian atau pemisahan maka kita akan layak masuk dalam keselamatan kekal.

Rohani kita akan berbobot jika kita mau menerima Firman Tuhan. Firman Tuhan yang merupakan sumber air kehidupan yang memberikan kepuasan dan yang selalu memancar dalam hidup kita sampai kita dibawa masuk dalam kehidupan yang kekal. Untuk itu dalam Wahyu 7:17 dituliskan, bahwa selama kita hidup di dunia ini, ada "Anak Domba” yang  akan menggembalakan dan menuntun kita ke mata air kehidupan. Anak Domba itu adalah pribadi Tuhan Yesus sendiri sebagai Mempelai Pria.

Melalui Firman Tuhan yang sudah kita terima dalam Pengajaran Mempelai Alkitabiah, Tuhan akan membawa kita masuk ke dalam tujuan akhir yang kita rindukan, di mana ada mata air kehidupan dan segala air mata kita dihapuskan. Semuanya ini ada dalam kota Yerusalem baru seperti dapat kita baca dalam Wahyu 21:4. Air mata dihapus itu artinya tidak ada lagi maut, perkabungan, ratap tangis dan dukacita.

Jika kita mau masuk ke kota Yerusalem baru, kita harus menjadi domba yang digembalakan oleh Anak Domba. Sedangkan orang yang tidak mau digembalakan, sama dengan orang yang meninggalkan Tuhan sebagai sumber air kehidupan seperti dapat kita baca dalam Yeremia 17:13. Bukannya air mata dihapuskan namun justru akan dipermalukan dan dilenyapkan.

Firman Tuhan yang merupakan air kehidupan juga sangat kita perlukan, karena di dunia ini kita adalah sebagai orang asing dan pendatang yang seringkali merasa haus dan dahaga. Bahkan Daud pun dalam Mazmur 119:19 juga mengakui bahwa dirinya adalah sebagai orang asing di dunia ini, dan dia rindu supaya Tuhan tidak menyembunyikan rahasia Firman Tuhan baginya.

Dalam 1 Petrus 2:11 juga menegaskan bahwa kita adalah orang asing dan pendatang di dunia ini. Sebagai orang asing yang seringkali merasa haus. Namun yang perlu kita waspadai jangan sampai kita berusaha mencari kepuasan dengan menuruti keinginan-keinginan daging, tetapi dengan minum air hidup yang Tuhan berikan melalui Firman-Nya.

Tentunya sebagai orang asing dan pendatang, kita sangat merindukan suatu tempat tinggal yang tetap, karena langit dan bumi yang lama ini satu kali kelak akan dilenyapkan.  Kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena seperti tertulis dalam Wahyu 21:1, Tuhan sudah menyediakan suatu langit dan bumi yang baru dengan kota Yerusalem baru. Tuhan Yesus segera datang kembali untuk membawa kita masuk ke dalam kota Yerusalem baru dan kita tidak akan merasa haus lagi bahkan tidak ada lagi air mata. Di sana ada mata air kehidupan yang selalu memberikan kepuasan. Ini merupakan janji Tuhan yang pasti digenapi, sekalipun dalam 2 Petrus 3:9-10 menyebutkan ada yang menganggap Tuhan lalai menepati janji kedatangan-Nya. Jika sampai sekarang Tuhan masih belum datang kembali, itu merupakan panjang sabar Tuhan. Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan memperbaiki diri sehingga kita tidak binasa.

Tuhan pasti datang! Ini harus kita yakini. Sekalipun waktu kedatangan-Nya tidak ada yang mengetahui. Firman Tuhan mengatakan bahwa kedatangan-Nya seperti pencuri yang tidak terduga kedatangannya. Oleh sebab itu kita harus mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya. Dalam 2 Petrus 3:11-14 dituliskan kita harus hidup suci dan saleh, memberi diri dikuduskan dan diperbarui oleh Firman dan berusaha menjadi tidak bercacat dan tidak bernoda.

Sekali lagi kita patut bersyukur mengetahui rahasia ini. Sebagaimana dalam Ibrani 13:14 kita mencari suatu suatu kota yang akan datang, yaitu Yerusalem baru, kota Mempelai. Suatu kota yang di dalamnya tidak ada air mata, perkabungan, ratap tangis dan dukacita. Bahkan dalam 1 Korintus 15:24-26 dan Ibrani 2:14 dituliskan, Tuhan sudah mengalahkan maut sehingga dalam kota Yerusalem baru, tidak akan ada lagi maut. Maut adalah musuh terakhir yang Tuhan taklukkan, dan iblis yang berkuasa atas maut telah dikalahkan.

Tuhan Yesus telah menang dan kemenangan-Nya juga Dia berikan bagi kita. Sehingga kita pasti berkemenangan dan lolos dari maut, segala air mata dihapuskan dan diganti sukacita yang kekal sebagai mempelai perempuan-Nya. Amin. mr



Post a comment