PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Sep
23

Kuasa Firman Hidup

Kuasa Firman Hidup
Uncategorized
Tuhan mengundang kita dengan kata "marilah” untuk datang menjadi mempelai perempuan-Nya, masuk dalam Yerusalem baru. Di tempat itu, Tuhan menyediakan air kehidupan dengan cuma-cuma. Wahyu 22:17; 21:6 menyebutkan: "Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma! … Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.” Syukur kepada Tuhan karena Tuhan menyediakan air kehidupan dengan cuma-cuma, seandainya tidak maka kita tidak akan mampu membelinya karena tidak ternilai harganya. Kita yang mendapatkan air kehidupan dari Yerusalem baru, kita pasti hidup, tidak akan mati.

Bagi kita sekarang, air kehidupan itu berupa Firman Hidup sebagaimana tertulis dalam 1 Yohanes 1:1, "Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.” Baiklah kita yang haus segera datang dan mendapatkan air Firman Hidup itu sehingga kita dipuaskan. Firman Hidup itu tidak pernah menjadi kering, senantiasa mengalir di dalam hati kita. Yohanes 7:37-38 menulis: Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Firman itu hidup dan kekal, tidak akan berubah sebagaimana ditulis dalam 1 Petrus 1:23, "Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”

Air kehidupan dalam Yerusalem baru adalah sungai yang mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di tepi sungai itu terdapat pohon-pohon kehidupan yang berbuah tiap-tiap bulan dan daund pohon itu apat menyembuhkan kepada siapa yang sakit. Ini artinya air kehidupan atau pohon kehidupan itu mempunyai kuasa. Wahyu 22:1-2 sangat meyakinkan kita, "Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.”

Ada sebuah kisah dalam 2 Raja-Raja 2:19-22, "Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi." Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya. Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi." Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.” Dalam kisah di atas, sekalipun kota Yerikho itu bagus, namun airnya tidak baik sehingga mengakibatkan keguguran bayi. Jika disebut keguguran bayi ini memberikan arti sekalipun secara duniawi tampak berhasil namun nikah mengalami kegagalan atau kehancuran.

Untuk menangani air yang tidak baik ini, Elisa mengambil pinggan baru dan menaruh garam di dalamnya. Dengan melemparkan garam itu ke mata air Elisa menyehatkan air itu. Jika kita mau melihat mujizat pemulihan dalam nikah kita, kita harus mengambil pinggan yang baru. Artinya kehidupan kita harus mengalami pembaruan. Sebagai suami, isteri ataupun sebagai anak, kita harus mengalami pembaruan oleh Firman Hidup. Segala kehidupan lama yang mengikuti hawa nafsu harus ditanggalkan. Efesus 4:17-24 menyebutkan: "Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.”

Setelah kehidupan kita diperbarui, bagaikan pinggan kehidupan kita menjadi baru, harus diberi garam di dalamnya. Jika hidup kita sudah diperbarui maka kata-kata kita juga harus menjadi berkat. Janganlah kata-kata kita hambar tetapi dimasinkan dengan garam. Kolose 4:6 mengatakan, "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” Untuk itu Firman Tuhan harus senantiasa ada dalam mulut kita, hingga kata-kata yang kita keluarkan pun menjadi berkat. Yesaya 59:21 menulis, "Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.” Juga dalam Yesaya 51:16a, "Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu …”

Jika pinggan hidup kita sudah diperbarui dan garam Firman Tuhan ada dalam hidup kita, maka akan terjadi mujizat. Air yang tidak baik yang membawa kematian berubah menjadi air yang sehat yang memberikan kehidupan. Kalaupun kita mengalami sakit penyakit maka oleh kuasa Firman Hidup ada kesembuhan, bahkan diluputkan dari kematian, sebagaimana Mazmur 107:17-22 mengatakan: Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka; mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai!



Post a comment