PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Okt
22

Janganlah Gelisah

Janganlah Gelisah
Uncategorized
Kehidupan manusia di dunia ini singkat umurnya dan penuh dengan kegelisahan. Segala keberhasilan dan kebanggaannya hanyalah bagaikan bunga yang berkembang namun segera layu, atau seperti bayang-bayang yang segera lenyap. Ayub 14:1-2 menyatakan: "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.” Karena semuanya itu, manusia hidup tanpa ketenangan dan ketenteraman, tidak mendapat istirahat, yang ada hanyalah kegelisahan. Hal ini sesuai dengan Ayub 3:26, "Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."

Oleh sebab itu, kita harus mencari Tuhan. Mencari berarti ada usaha sampai kita mendapatkan. Mencari Tuhan berarti kita mau datang beribadah kepada-Nya. Kita harus mencari-Nya selama Dia berkenan ditemui atau masih ada kesempatan. Yesaya 55:6 mengatakan: "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!”

Yesus yang kita percayai adalah sebagai batu penjuru yang teruji, suatu dasar yang teguh. Sehingga kita yang percaya kepada-Nya tidak akan gelisah. Hal ini sesuai dengan Yesaya 28:16, "sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!”

Seringkali dalam kegelisahan kita, berkata bahwa kita telah banyak menderita untuk Yesus. Namun, kita lupa bahwa Yesus lebih lagi, Dia telah menderita bagi kita, bahkan mati bagi kita. Dia telah tinggalkan sorga, turun ke bumi, menderita dan mati bagi kita. Oleh sebab itu marilah kita mengikut jejak-Nya, dan janganlah segala penderitaan yang kita alami melemahkan kita.

Dikatakan dalam Yohanes 14:1, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Percaya kepada Allah berarti kita percaya kepada Firman, karena Firman adalah Allah sendiri. Hal ini sebagaimana tertulis dalam Yohanes 1:1, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Sedangkan percaya kepada Yesus, pada Yohanes 1:14 disebutkan, Yesus adalah Firman yang telah menjadi daging atau manusia. Dia yang telah rela mati menjadi korban bagi kita; "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Dengan percaya kepada Allah dan tidak bimbang, maka ada kuasa yang besar. Kita dapat mencampakkan gunung-gunung persoalan yang membuat kita gelisah ke dalam laut.  Bahkan apa saja yang kita minta kepada-Nya pasti dikabulkan-Nya. Ditulis dalam Markus 11:22-24, "Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” Gunung persoalan yang membuat kita tidak ada ketenangan, tidak ada ketenteraman dan tidak ada istirahat, dapat kita campakkan. Tuhan menyatakan pertolongan-Nya sekarang.

Kita berdoa kepada Allah di dalam Nama Yesus. Ini sesuai dengan yang telah kita baca di awal tadi, "percayalah kepada Allah, percaya jugalah kepada-Ku”. Karena apa yang kita minta kepada Allah Bapa di dalam Nama Yesus, akan dikabulkan. Tentang hal ini dapat kita baca dalam Yohanes 14:13-14, "dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Dalam Yohanes 14:27 dikatakan bahwa Tuhan Yesus memberikan damai sejahtera-Nya bagi kita sehingga hati kita tidak gelisah dan gentar lagi; "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”



Post a comment