PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jul
22

Berbuat kebenaran

Berbuat kebenaran
Uncategorized

Bacaan: Lukas 19:1-10

Barangsiapa berbuat kebenaran adalah benar, yang berarti menjadi sama seperti Kristus yang adalah benar. Tetapi barangsiapa berbuat dosa, padanya tidak ada kebenaran, yang berarti menjadi sama seperti iblis. Tidak adanya kebenaran disebabkan oleh dosa, yang adalah pelanggaran hukum Allah, tetapi Yesus yang benar telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa kita (1 Yohanes 3:4-5). Orang yang berbuat kebenaran berarti telah mengalami kelahiran baru dari benih Firman Allah (1 Yohanes 2:29; 3:9). Benih yang benar pasti akan melahirkan sesuatu yang benar.

Berikut ini adalah contoh dari seorang yang tidak benar namun Tuhan telah memilih untuk membenarkan dia, yakni Zakheus. Biasanya, yang merupakan pilihan pastilah sesuatu yang terbaik. Tetapi Tuhan justru memilih kita yang jelek, rusak, dan tidak ada kebenaran, bahkan rela mati untuk kita, yang telah berdosa dan melanggar hukum Allah. Selayaknyalah kita bersyukur kepada Tuhan atas karunia ini, karena dengan menerima Firman kebenaran, kita menjadi sama dengan Dia dalam kebenaran. Dan karena Firman adalah benar, janganlah kita menambah ataupun mengurangi Firman Allah.

Bukanlah suatu kebetulan jika Tuhan Yesus masuk ke kota Yerikho, sebab Dia selalu penuh rencana. Dia tidak mencari orang yang baik, melainkan orang berdosa, bahkan mau menumpang di rumahnya. Tuhan Yesus bahkan tidak melihat kekayaan Zakheus, yang hidupnya penuh dengan pelanggaran hukum Allah (tidak jujur) dan di mata orang-orang ia juga melanggar hukum dunia, karena pekerjaannya sebagai kepala pemungut cukai, yang seringkali menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan (Lukas 3:12-13).

Rencana semula, Zakheus hendak melihat Yesus yang sedang melintasi kotanya. Yang dilakukannya adalah ia berlari-lari mendahului orang banyak supaya dapat melihat Yesus. Di dalam 2 Korintus 4:3-4 dan Kolose 1:26-27; 2:2, jika kita ingin melihat Yesus, kita harus menerima Injil, di mana segala rahasia Allah akan dibukakan. Selain itu kita harus melupakan apa yang di belakang dan mengarahkan pandangan terhadap apa yang ada di depan serta berlari-lari menuju sasaran, yaitu panggilan sorgawi di dalam Tuhan Yesus (Filipi 3:13-14).

Dan ketika Tuhan melihat Zakheus, Ia memanggil dan menyuruhnya turun, sebab Ia hendak menumpang di rumahnya. Tuhan Yesus mengetahui nama Zakheus, ini berarti Zakheus menjadi kepunyaan Tuhan (Yesaya 43:1). Begitu mendengar Tuhan memanggil namanya, Zakheus segera turun dari pohon ara dan menerima Yesus dengan sukacita. Barangsiapa menerima Tuhan Yesus ia diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12; 1 Yohanes 3:1). Ini merupakan kasih karunia Bapa kepada kita. Sebagai anak-anak Allah berarti memiliki tanda dilahirkan (1 Yohanes 2:29).

Kata "hari ini Aku mau menumpang..." berarti dalam waktu yang sangat cepat Zakheus menerima Yesus dan mengalami kelahiran baru dari kehidupan lama sebagai orang berdosa. Orang yang dilahirkan baru pasti berbuat kebenaran dan berhenti berbuat dosa. Kebenaran yang diperbuat Zakheus adalah mengembalikan 4 kali lipat dari orang yang telah diperasnya dan mengorbankan setengah hartanya kepada orang miskin. Ia mau melaksanakan hukum kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, seperti yang terdapat dalam hukum Taurat. Oleh sebab itu, Zakheus mendapat keselamatan dari Tuhan pada "hari ini"(Lukas 19:9; Yesaya 25:9). Dan selama masih ada "hari ini", Tuhan menanggung keselamatan bagi kita hari demi hari, dan meluputkan kita dari maut. Dan selama masih ada "hari ini", kita harus berbuat kebenaran. Puji Tuhan! zha



Post a comment