PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Mar
5

Dekat dengan Tuhan

Dekat dengan Tuhan
Uncategorized
"Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Kejadian 28:10-14

Pada saat Yakub dalam perjalanan dari Bersyeba menuju ke Haran, dia beristirahat dan tidur dengan beralaskan batu di kepalanya. Pada saat itu Tuhan berdiri di sampingnya dan berfirman. Tuhan menyertai Yakub karena Yakub memiliki hak kesulungan. Oleh Firman kebenaran-Nya, Tuhan juga mau menjadikan kita sebagai anak sulung-Nya. Sebagaimana dituliskan dalam Yakobus 1:18, "Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.” Juga dalam 1 Petrus 1:23, "Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”

Jika kita mengalami kelahiran baru oleh benih Firman Allah dan menjadi anak-anak sulung-Nya, maka Tuhan mau selalu dekat dengan kita. Kita pun harus selalu dekat dengan Tuhan. Jangan kita meninggalkan Tuhan yang merupakan perzinahan secara rohani. Jika kita selalu dekat dengan Tuhan maka Tuhan menjadi perlindungan kita dan kita tidak akan binasa, sebaliknya kita akan mengalami pekerjaan Tuhan dalam hidup kita. Sebagaimana Mazmur 73:23, 27-28 menulis, "Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. … Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau. Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Firman Tuhan merupakan air kehidupan. Jadi jika kita mau selalu dekat dengan Tuhan, maka Tuhan akan menyampaikan Firman-Nya kepada kita, dan kita akan selalu dipuaskan dengan air kehidupan-Nya. Seperti ditulis dalam Yeremia 17:13, "Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.” Marilah kita mau selalu dekat dengan Tuhan bagaikan duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan Firman-Nya. Ulangan 33:3 menulis, "Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.”

Pada saat Yesus tiba di Betania dan datang ke rumah Maria dan Marta, Marta demikian sibuk melayani Tuhan. Tetapi berbeda dengan Maria yang justru mengambil tempat di kaki Yesus untuk mendengar Firman Tuhan. Dengan duduk di kaki ini berarti dalam menerima Firman Tuhan harus dengan rendah hati. Seperti dikisahkan dalam Lukas 10:38-42, "Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Sikap Maria yang suka mendengar Firman Tuhan dapat menyentuh hati Yesus ketika Lazarus mati. Sangat berbeda dengan Marta, Maria tersungkur di kaki Yesus ketika dia dalam dukacita karena kematian Lazarus. Melihat sikapnya ini maka menangis jugalah Yesus. Seperti dapat kita baca dalam Yohanes 11:1-44.

Janganlah kita meninggalkan Tuhan tetapi sebaliknya marilah kita selalu dekat kepada-Nya. Dekat dengan Tuhan dibuktikan dengan kita mau membuka hati kita untuk mendengar Firman-Nya. Jadilah seperti Maria yang mau merendahkan diri dan duduk di kaki Yesus untuk mendengar Firman-Nya. Bahkan juga sebagaimana Yakub, di mana Tuhan mau dekat dengan dia. Tuhan berdiri di sampingnya dan menyampaikan Firman-Nya. Haleluya!



Post a comment