Hidup Suci dan Saleh, Tidak Bercacat dan Bernoda
Uncategorized
Langit dan bumi adalah ciptaan Allah, bahkan segala sesuatu yang ada di dalamnya diciptakan-Nya. Sesuai dengan Yohanes 1:1-3, Allah menciptakan langit dan bumi ini diciptakan dengan kuasa Firman-Nya. Kita harus sadari apa yang kita makan ataupun pakai semua adalah ciptaan Allah. Namun seringkali kita sudah menikmati ciptaan Tuhan tetapi kita melupakan Penciptanya. Untuk mempercayai kuasa cipta Allah akan alam semesta ini, Ibrani 11:3 mengatakan, kita harus memiliki iman. "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.”
Sekalipun langit dan bumi ini adalah ciptaan Allah, namun satu saat kelak langit dan bumi ini akan lenyap. Hanyalah Firman Allah yang kekal. Oleh sebab itu janganlah kita hanya sibuk mengumpulkan harta dunia ini hingga melalaikan ibadah kita kepada Tuhan. Jika kita diberkati Tuhan menjadi kaya secara dunia ini, baiklah kita mempergunakan kekayaan itu dengan benar untuk kemuliaan Allah. Yakobus 5:1-3 menulis: "Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.” Baiklah kita mengutamakan kaya dalam iman seperti dalam Yakobus 2:5, "Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?”
Langit dan bumi ini akan lenyap dan binasa, tetapi karena kasih Tuhan, Dia tidak menghendaki kita binasa bersama dengan langit dan bumi ini. Dia sabar terhadap kita supaya kita berbalik dan bertobat seperti tertulis dalam 2 Petrus 3:9-13. "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup …”. Kepada orang-orang fasik, orang-orang yang tidak mau mempergunakan kesempatan berbalik dan bertobat, 2 Petrus 3:6-7 mengatakan, langit dan bumi ini terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
Tuhan menghendaki kita diselamatkan, Dia akan membawa kita masuk ke dalam langit dan bumi yang baru di mana terdapat kebenaran. Namun bagaimanakah agar kita dapat masuk ke langit dan bumi yang baru? Jawabannya ada pada ayat 11 dan 13, yaitu: kita harus suci dan saleh. Tetapi kita tidak mungkin menjadi suci dan saleh dengan kekuatan diri kita sendiri. Bagaimana kita menjadi suci? Yohanes 17:17 dan 15:3 menjawab: "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” "Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” Ini terjadi jika kita mau menerima Firman yang menyatakan kesalahan kita, menegor dan menasihati kita seperti tertulis dalam 2 Timotius 4:2.
Demikian juga kita tidak mungkin menjadi saleh dengan usaha kita. Dapat kita baca dalam Yohanes 14:16-17, 26, bahwa kita dapat menjadi saleh oleh karya Roh Kudus. Roh Kudus itu akan menyertai kita selama-lamanya, bahkan diam di dalam kita. Roh Kudus itu akan mengajarkan segala sesuatu kepada kita dan akan mengingatkan kita semua yang telah Tuhan katakan, yaitu Firman Tuhan. Selanjutnya Roma 8:14-16 mengatakan, oleh pimpinan Roh Allah, kita disebut sebagai anak-anak Allah.
Selain suci dan saleh, kita juga harus tak bercacat dan bernoda sebagaimana pribadi Yesus yang tak bercacat dan bernoda. Bagaimana hidup kita dapat tak bercacat dan bernoda, 1 Petrus 1:19 menuliskan, oleh darah Anak Domba yang mahal, yaitu darah Yesus, telah menebus hidup kita dari cara hidup yang sia-sia.
Kita yang hidup suci dan saleh oleh kuasa Firman dan Roh Kudus bahkan tak bercacat dan bernoda oleh kuasa darah Yesus, kita akan layak masuk dalam langit dan bumi yang baru sebagaimana dalam Wahyu 20:11; 21:1-2. Kita layak masuk dalam kota Yerusalem baru, berhadapan dengan Yesus sebagai mempelai perempuan-Nya yang suci dan saleh, tak bercacat dan bernoda.